Budaya menabung di MI Al-I’anah
Menabung memang bukan suatu hal yang baru, kegiatan tersebut sudah ada sejak lama. Namun, sampai sekarang kegiatan menabung masih saja digandrungi. Bahkan dibutuhkan oleh banyak kalangan. Baik itu kaum muda para remaja, orang tua lanjut usia bahkan anak-anak usia sekolah dasar. Karena memang manfaat dari menabung ini sangat baik.
Dalam sejarahnya, seperti yang dilansir oleh kompasiana.com para arkeolog di Indonesia cukup banyak menemukan pecahan-pecahan tembikar yang jika dikolektifkan kembali, bentuknya menyerupai tempat untuk menyimpan uang. Bentuk-bentuknya cukup beragam jenisnya, ada yang berbentuk anak kecil, binatang-binatang, atau guci. Benda-benda tersebut diperkirakan sudah ada sejak abad ke 13 Masehi atau pada masa Majapahit.
Dari fakta kegiatan yang ada dan beberapa temuan peninggalan yang sudah ditemukan, seperti yang sudah diungkapkan diatas, menunjukkan kepada kita bahwa sebenarnya menabung merupakan suatu kegiatan yang sudah membudaya di tanah air kita sejak dahulu dan masih eksis hingga sekarang keberadaannya.
Seiring dengan perkembangan zaman, ragam dari bentuk tempat tabunganpun berevolusi. Seperti kegiatan menabung yang diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah Al-I’anah. Siswa dan siswi disini sudah ditanamkan untuk membudayakan menabung. Kegiatan menabung dilaksanakan oleh siswa dan siswi dari hari senin hingga jum’at. Caranya dengan mendatangi bagian tata usaha madrasah sambil membawa buku tabungan yang sudah disisipkan sejumlah uang lalu menaruhnya di atas meja tata usaha.
Dari sejumlah nominal yang sudah ditabungkan di bagian tata usaha tersebut, siswa dan siswi bisa mengambil uang yang sudah ditabungkannya tersebut untuk beberapa keperluan. Diharapkan fasilitas menabung yang ada di madrasah ini dapat terus dirasakan manfaatnya oleh warga Madrasah Ibtidaiyah Al-I’anah dan budaya menabung bisa terus dilestarikan hingga di kemudian hari.
.
Sumber kutipan artikel terkait:
https://www.kompasiana.com/wulanayu/5d2c8d27097f36783d1297c3/celengan-dan-budaya-menabung?page=all