Ibnu Battutah, Sang Muslim Penjelajah.
Menjelajah berkeliling dunia dengan menyinggahi beberapa daerah di dunia, menikmati perjalanan dengan berbagai kisah yang ada, sambil mempelajari ilmu pengetahuan yang ditemui bisa jadi bakal cikal pengalaman yang menarik. Beberapa tokoh yang mempunyai pengalaman menarik itu tidak hanya terdiri dari nama Marco Polo, Bortolomeu Diaz, Vasco da Gama Columbus atau bahkan James Cook yang seluruhnya berasal dari benua Eropa. Perlu diketahui juga nih, bahwa terdapat nama seorang penjelajah muslim yaitu Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim At-Tanji yang bergelar Syamsudin bin Battutah atau lebih tenarnya disebut Ibnu Battutah.
Awal penjelajahan yang dilakukan oleh Ibnu Battutah yaitu melakukan perjalanan dari Tangier, salah satu kota di Maroko yang merupakan kota kelahiran Ibnu Battutah menuju Mekah untuk menunaikan ibadah haji di sana. Pada saat itu, usia Ibnu Battutah masih terbilang sangat muda yaitu sekitar 21 tahun. Dari perjalanan awalnya tersebut, Ibnu Battutah mulai terobsesi untuk meneruskan kembali perjalanannya ke beberapa tempat yang belum pernah disinggahi sebelumnya. Sehingga, berlanjutlah tapak penjelajahan Ibnu Battutah ke beberapa tempat lainnya. Keadaan sosial, kebudayaan, ekonomi dan agama setempat tidak hanya dia lihat saja. Hal-hal tersebut, dia telaah, pelajari serta dituangkan dalam bentuk tulisan.
Tulisan tersebut oleh Ibnu Battutah kumpulkan. Kumpulan catatan yang isinya, tidak hanya sebagai kumpulan kisah perjalanan saja, tetapi mengandung nilai-nilai ilmu pengetahuan yang beragam. Kumpulan catatan tersebut berjudul Rihlah. Salah satu kumpulan catatan karya tulis yang bermutu tinggi di dunia. Disamping itu, perlu diketahui juga bahwa pulau Sumatera juga tercatat dalam Rihlah. Dalam catatannya, Ibnu Battutah menggambarkan pulau Sumatera dengan mengungkapkan bahwa “Pulau itu hijau dan subur.”
Selain itu, Ibnu Battutah juga dikisahkan pernah menapakkan kakinya ke wilayah Cina. Wilayah yang jaraknya bisa dikatakan cukup jauh dari tempat memulai penjelajahannya. Hal ini juga membuktikan bagaimana semangatnya Ibnu Battutah dalam mencari pengalaman dan ilmu pengetahuan hingga rela pergi ke tempat nun jauh. Semangatnya tersebut perlu dijadikan contoh dan juga diaplikasikan oleh kita dalam menuntut ilmu. Bahkan, hal tersebut terangkum dalam sebuah kata mutiara yang berbunyi: “Tuntutlah Ilmu Walaupun ke Negeri Cina.”
Sumber-sumber link tulisan dan foto terkait yang dikutip:
https://historia.id/kuno/articles/ibnu-battuta-singgah-di-samudra-pasai-6jJ5J